Selasa, 17 November 2009

apatis dan PRAKMATISME GERAKAN MAHASISWA

dekade ini pasca reformasi yang pada dasarnya belum terselesaikan atau nyaris gagal. mahasiswa kita mengalami sebuah kejumudan dalam ber aktifitas. mereka (mahasiswa) yang nota bene merupakan kaum yang di anggap intelek labih cendrung bersikap dan berprilaku apatis dan mungkin juga prakmatis dalam kesehariannya.
apatis bagi mereka yang mengangap bahwa bangsa ini tidak akan berupah karena dia, mereka yang hanya berpikir bagaimana menjadi pekerja dan bekerja yang baik. yang hanya mampu kuliah duduk diam mendengarkan mengerjakan apa yang di katakan oleh dosen. dan pulang dengan tertip. mereka yang tidak pernah mau pusing atau tidak pernah mau dipusing kan dengan yang namanya perubahan.mereka yang tidak mau berpikir bagaimana bangsa kita maju.namun hanya bagaimana saya bisa maju sendiri. inilah cerminan mahasiswa kita saat ini.
atau mahasiswa yang dengan embel embel aktifis sebuah pergerakan yang menyerukan segala sesuatu demi rakyat, namun tampak bersikap pragmatis jika dihadapkan oleh harta dan kedudukan. mereka pun takut. takut masa depannya.padahal ketika sebuah keyakinan itu dipertahankan inlah yang akan menjadikan gerakan kita lebih baik
kita bisa hidup berkembang dan berkarya dengan keyakinan. maka sebuah hal yang relevan jika kita sebagai mahasiswa ingin melakukan perubahan melalui apapun itu, buatlah keyakinan yang kuat sebagai fondasinya. buatlah keyaknan bahwa kita mampu.

kedepan ada sebuah harapan tentu saja dalam diri kita semua bahwa kita bisa bernapas dan berkarya dengan keyakinan dan keinginan. bukankah kita beragamapun hanya melalui keyakinan. soo. ayoooo yakin kita bisa tanpa perlu adanya prakmatisme ataupun a\rasa apatis dalam diri.